Yogyakarta Office
Jalan Dladan No. 98 Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191
Jakarta Office
Jalan Mampang Prapatan Raya No.73A Lantai 3 Jakarta Selatan 12790
Keamanan Pangan
ISO 28000:2022 adalah standar internasional yang dirancang untuk sistem manajemen keamanan rantai pasok. Standar ini memberikan panduan mengenai bagaimana mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko keamanan yang terkait dengan rantai pasok, termasuk perlindungan terhadap ancaman yang dapat mempengaruhi aliran barang dan jasa. Dengan menerapkan ISO 28000, organisasi dapat memastikan bahwa mereka memiliki kontrol yang efektif untuk melindungi keamanan fisik dan informasi di sepanjang rantai pasok, dari pemasok hingga konsumen akhir.
Namun, penerapan ISO 28000 bukanlah tanpa tantangan. Banyak organisasi menghadapi kesulitan dalam hal pemahaman dan penilaian awal yang tepat mengenai kebutuhan spesifik mereka. Selain itu, integrasi standar ini dengan sistem manajemen yang sudah ada, pengelolaan risiko yang kompleks, serta perlunya dokumentasi dan pemantauan yang konsisten seringkali menjadi hambatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah dalam menghadapi tantangan implementasi ISO 28000:2022.
Baca juga: Pengaruh ISO 22000 Terhadap Proses Supply Chain
1. Pemahaman dan Penilaian Awal
3. Keterlibatan dan Komitmen Manajemen
4. Integrasi dengan Sistem yang Ada
5. Pengelolaan Risiko dan Keamanan
Langkah pertama dalam mengatasi tantangan sertifikasi ISO 28000 adalah memastikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip standar ini. Seluruh tim harus memahami bagaimana ISO 28000 diterapkan dalam konteks spesifik bisnis mereka untuk memastikan keselarasan dalam implementasi. Selanjutnya, lakukan penilaian kebutuhan untuk mengidentifikasi persyaratan khusus yang relevan dengan keamanan rantai pasok dalam organisasi. Penilaian ini membantu menentukan area yang memerlukan perhatian khusus dan memastikan bahwa semua aspek keamanan rantai pasok tercover secara menyeluruh.
Baca juga: Benefit Sertifikasi ISO 14001
Untuk memastikan implementasi ISO 28000 berjalan efektif, penting untuk menyusun rencana implementasi yang jelas. Rencana ini harus mencakup jadwal, alokasi sumber daya yang dibutuhkan, dan penugasan tanggung jawab kepada anggota tim. Selain itu, tetapkan tujuan keamanan yang spesifik dan terukur sesuai dengan persyaratan standar. Dengan rencana yang terstruktur dan tujuan yang jelas, proses implementasi dapat dilaksanakan secara terencana dan terarah, memudahkan pencapaian hasil yang diinginkan.
Baca juga: Pertumbuhan Sertifikasi ISO 45001 di Indonesia
Dukungan penuh dari manajemen puncak sangat penting dalam implementasi ISO 28000. Manajemen harus menyediakan sumber daya yang cukup dan aktif mempromosikan budaya keamanan di seluruh organisasi. Selain itu, penting untuk mengimplementasikan program pelatihan yang efektif guna meningkatkan kesadaran dan kompetensi karyawan mengenai sistem manajemen keamanan. Dengan keterlibatan manajemen yang kuat dan pelatihan yang memadai, organisasi dapat memastikan bahwa seluruh tim memahami dan menerapkan standar keamanan secara konsisten.
Baca juga: Industri Manufaktur Indonesia: Benarkah Terbaik di Asean?
Untuk memaksimalkan efisiensi dan konsistensi, integrasikan ISO 28000 dengan sistem manajemen yang sudah ada, seperti ISO 9001 atau ISO 14001. Konsolidasi ini memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan kerangka kerja yang sudah ada dan mengurangi duplikasi usaha. Selain itu, sesuaikan prosedur operasional dan kebijakan yang ada agar selaras dengan persyaratan keamanan tambahan dari ISO 28000. Pendekatan ini tidak hanya menyederhanakan proses implementasi tetapi juga memastikan bahwa standar keamanan diterapkan secara menyeluruh dalam konteks sistem manajemen yang lebih luas.
Baca juga: Bagaimana Penggunaan Data untuk Meningkatkan Keputusan Bisnis
Lakukan penilaian risiko secara menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi ancaman terhadap rantai pasok. Penilaian ini memungkinkan organisasi untuk memahami risiko yang mungkin timbul dan dampaknya terhadap keamanan rantai pasok. Selanjutnya, terapkan kontrol keamanan yang sesuai untuk mengurangi risiko dan memitigasi dampak dari ancaman yang teridentifikasi. Dengan pengelolaan risiko yang proaktif dan kontrol keamanan yang efektif, organisasi dapat melindungi rantai pasok dari potensi gangguan dan memastikan kelancaran operasional.
Baca juga: Pertumbuhan Sertifikasi ISO 22000 di Indonesia
Lakukan audit internal secara reguler untuk memastikan kepatuhan terhadap ISO 28000 dan untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Audit ini penting untuk menilai efektivitas sistem manajemen keamanan dan menemukan potensi kelemahan yang perlu diatasi. Berdasarkan hasil audit dan evaluasi, implementasikan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk memperbaiki sistem manajemen keamanan. Proses pemantauan dan evaluasi yang konsisten membantu meningkatkan performa sistem dan memastikan bahwa standar keamanan selalu terpenuhi.
Baca juga: Sedang Hangat: Mengulik Potensi Nikel Indonesia
Pastikan adanya komunikasi yang jelas dan efektif di seluruh tingkat organisasi mengenai kebijakan dan prosedur keamanan untuk memastikan bahwa setiap individu memahami tanggung jawabnya. Selain itu, penting untuk menjalin kolaborasi yang erat dengan mitra dan pemasok guna memastikan bahwa mereka juga mematuhi standar keamanan yang sama. Kerja sama yang baik dengan pihak eksternal membantu menciptakan keselarasan dalam penerapan standar dan memperkuat keamanan rantai pasok secara keseluruhan.
Baca juga: Mengulik Implementasi ISO 9001 di Industri Makanan
Kelola perubahan dalam proses atau struktur yang mempengaruhi sistem manajemen keamanan dengan hati-hati untuk memastikan adaptasi yang mulus dan berkelanjutan. Proses manajemen perubahan yang efektif melibatkan evaluasi dampak perubahan, perencanaan yang matang, dan pelaksanaan yang terkoordinasi untuk meminimalkan gangguan dan memastikan bahwa sistem keamanan tetap efektif selama transisi. Dengan pendekatan yang hati-hati, organisasi dapat menjaga stabilitas sistem manajemen keamanan sambil beradaptasi dengan kebutuhan baru atau perubahan lingkungan operasional.
Baca juga: Mengurangi Risiko Kecelakaan Kerja dengan ISO 45001:2018
Pastikan seluruh kebijakan, prosedur, dan catatan terkait sistem manajemen keamanan terdokumentasi dengan baik dan mudah diakses. Dokumentasi yang rapi dan sistematis memudahkan implementasi, pemantauan, dan audit terhadap sistem manajemen keamanan. Selain itu, simpan rekaman kinerja sistem keamanan secara teratur untuk analisis dan pelaporan yang diperlukan. Rekaman ini penting untuk mengevaluasi efektivitas sistem, mengidentifikasi tren, dan menyediakan data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan serta perbaikan berkelanjutan.
Baca juga: Bagaimana Pengawasan BPOM terhadap Masuknya Makanan dan Obat ke Indonesia?
Penerapan ISO 28000 memberikan keuntungan signifikan dalam mengelola keamanan rantai pasok, memastikan perlindungan dari berbagai ancaman yang dapat mempengaruhi aliran barang dan jasa. Secara keseluruhan, penerapan ISO 28000 memerlukan komitmen dan usaha dari seluruh elemen organisasi. Evaluasi secara berkala dan penyesuaian berkelanjutan terhadap sistem manajemen keamanan akan mendukung pencapaian tujuan dan memastikan bahwa standar ini berfungsi secara optimal. Dengan pendekatan yang terencana dan sistematis, organisasi dapat menghadapi tantangan sertifikasi dengan lebih efektif dan memperkuat ketahanan rantai pasok dalam menghadapi berbagai risiko.
Berdasarkan poin-poin yang telah dijelaskan di atas, kami menyediakan program sertifikasi Sistem Manajemen Rantai Pasok ISO 28000. Selama lima tahun terakhir, kami telah berhasil melaksanakan sertifikasi ISO dengan tingkat keberhasilan 100% dalam lebih dari 200 project. Tertarik untuk tumbuh bersama kami? Hubungi kami untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai solusi terbaik untuk bisnis Anda.