Yogyakarta Office
Jalan Dladan No. 98 Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191
Jakarta Office
Jalan Mampang Prapatan Raya No.73A Lantai 3 Jakarta Selatan 12790
Keamanan Informasi
Sistem Manajemen Keamanan Informasi
Annex A ISO 27001: 8.26 Persyaratan Keamanan Aplikasi
2. Pengembangan dan Perawatan Sistem
Sistem manajemen keamanan informasi (SMKI) memainkan peran krusial dalam melindungi aset informasi organisasi dari berbagai ancaman. Dengan semakin meningkatnya jumlah data dan kompleksitas ancaman siber, pentingnya penerapan standar internasional seperti ISO 27001 tidak bisa diabaikan. Standar ini menyediakan panduan yang jelas tentang bagaimana organisasi dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menangani risiko terkait informasi secara efektif, memastikan bahwa data sensitif tetap aman dari potensi kebocoran atau serangan.
Annex A ISO 27001 adalah bagian integral dari standar ISO 27001 yang menyediakan daftar kontrol keamanan informasi yang dirancang untuk mengelola risiko dan melindungi aset informasi. Fungsinya adalah sebagai panduan praktis untuk mengimplementasikan kontrol yang diperlukan agar perusahaan dapat memenuhi persyaratan sertifikasi ISO 27001. Dengan mengikuti Annex A, organisasi dapat memastikan bahwa sistem manajemen keamanan informasi (SMKI) mereka memenuhi standar internasional yang ditetapkan. Selain itu, hal ini juga meningkatkan kepercayaan dan keamanan dalam pengelolaan data dan informasi.
Baca juga: Pertumbuhan Sertifikasi ISO 27001 di Indonesia
ISO/IEC 27001 adalah standar internasional yang mengatur sistem manajemen keamanan informasi (SMKI). Standar ini dirancang untuk membantu organisasi dalam melindungi data sensitif dan menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan informasi. Dimulai sebagai ISO/IEC 27001:2005, standar ini telah mengalami pembaruan untuk mencerminkan kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar yang berkembang, yang terakhir pada tahun 2022, menjadi ISO/IEC 27001:2022.
Baca juga: Bedah Klausul ISO 27001: 10.2 Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif
ISO 27001:2022 mengadopsi pendekatan yang lebih holistik dalam manajemen keamanan informasi dengan mengintegrasikan elemen-elemen terbaru dari ancaman dan risiko siber. Pembaruan ini memperkenalkan perbaikan dalam hal pengelolaan risiko dan penanganan kebijakan keamanan, serta mencerminkan perubahan dalam praktik industri. Dengan versi terbaru ini, ISO 27001 terus memastikan bahwa organisasi dapat menghadapi tantangan keamanan informasi dengan strategi yang efektif dan berkelanjutan.
Baca juga: KEMENDAGRI: Semua Lembaga Pengguna Pusat Memiliki Sertifikat ISO 27001
Annex A ISO 27001 mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan keamanan informasi, dan salah satu fokus utamanya adalah pada keamanan aplikasi. Annex A ISO 27001: 8.26 memfokuskan pada persyaratan keamanan aplikasi sebagai bagian dari sistem manajemen keamanan informasi. Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi yang digunakan dalam organisasi dirancang dan dikelola dengan memperhatikan risiko keamanan yang mungkin terjadi, serta penerapan kontrol yang tepat untuk melindungi integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data.
Penerapan Annex A ISO 27001: 8.26 membantu organisasi dalam mengidentifikasi dan mengatasi potensi kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berwenang. Dengan mengikuti persyaratan ini, perusahaan dapat meningkatkan ketahanan aplikasi terhadap ancaman keamanan, memperkuat proses pengembangan perangkat lunak, serta menjamin bahwa aplikasi yang diimplementasikan memiliki lapisan perlindungan yang efektif. Pendekatan ini bukan hanya melindungi data, tetapi juga mendukung keberhasilan operasional dan reputasi organisasi di tengah persaingan global yang ketat. Berikut poin-poin penting yang terdapat dalam dokumen terkait Annex A 8.26 ISO 27001.
Baca juga: Annex A ISO 27001: 5.8 Keamanan Informasi dalam Manajemen Proyek
Prosedur akuisisi dalam konteks Annex A ISO 27001: 8.26 berfokus pada pengelolaan risiko keamanan saat memperoleh aplikasi dan sistem dari pihak ketiga. Prosedur ini memastikan bahwa setiap perangkat lunak atau aplikasi yang diakuisisi memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Melalui evaluasi dan verifikasi menyeluruh terhadap vendor dan produk, organisasi dapat mencegah potensi ancaman yang mungkin timbul dari aplikasi yang tidak aman. Pendekatan ini mencakup penilaian awal terhadap persyaratan keamanan, kontrak yang mencantumkan klausul perlindungan data, serta uji coba untuk memastikan kesesuaian dengan kebijakan keamanan informasi.
Baca juga: Bedah Klausul ISO 27001: 6.1 Tindakan Untuk Menangani Risiko dan Peluang
Pengembangan dan perawatan sistem dalam Annex A ISO 27001: 8.26 menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan keamanan informasi ke dalam setiap tahap siklus hidup aplikasi. Selama proses pengembangan, penting untuk menerapkan praktik terbaik keamanan untuk mencegah kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak berwenang. Selain itu, perawatan sistem mencakup pembaruan dan pemeliharaan rutin untuk mengatasi potensi celah keamanan dan memastikan aplikasi tetap aman dari ancaman yang berkembang. Dengan menerapkan kontrol keamanan yang berkelanjutan dan mekanisme pemantauan, organisasi dapat menjaga integritas dan kerahasiaan data yang diproses oleh sistem mereka.
Baca juga: Bagaimana Manajemen Keamanan Data SPBE?
Menjalankan Annex A ISO 27001: 8.26 terkait persyaratan keamanan aplikasi sangat penting untuk memastikan bahwa aplikasi dan sistem yang digunakan dalam organisasi tidak hanya memenuhi standar keamanan yang ketat, tetapi juga melindungi data sensitif dari ancaman potensial. Dengan menerapkan persyaratan ini, organisasi dapat mengurangi risiko kerentanan yang mungkin dieksploitasi oleh pihak yang tidak berwenang, serta memastikan integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan informasi yang dikelola. Ini merupakan langkah proaktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua proses bisnis yang bergantung pada aplikasi.
Selain itu, pemenuhan Annex A ISO 27001: 8.26 membantu organisasi dalam membangun kepercayaan dengan klien dan mitra bisnis melalui penerapan praktik keamanan yang transparan dan efektif. Melalui pengelolaan yang ketat terhadap akuisisi, pengembangan, dan perawatan sistem aplikasi, organisasi dapat menjaga reputasi mereka dan memenuhi kewajiban regulasi serta standar industri. Dengan demikian, penerapan persyaratan ini mendukung keseluruhan strategi manajemen keamanan informasi dan memberikan landasan yang kokoh untuk menghadapi tantangan keamanan di masa depan.
Berdasarkan poin-poin yang telah dijelaskan di atas, kami menyediakan program sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO 27001. Selama lima tahun terakhir, kami telah berhasil melaksanakan sertifikasi ISO dengan tingkat keberhasilan 100% dalam lebih dari 200 project. Tertarik untuk tumbuh bersama kami? Hubungi kami untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai solusi terbaik untuk bisnis Anda.