Risiko
Cegah Kegagalan Proyek dengan Pendekatan ISO 31000

Table of Contents
ISO 31000: Standar Manajemen Risiko Global
Risiko Harus Dikelola, Bukan Diabaikan
Menurut laporan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), 70% organisasi mengalami kegagalan proyek dalam 12 bulan terakhir. Tak hanya berdampak pada waktu dan sumber daya, kegagalan proyek juga menyisakan kerugian finansial yang tak sedikit. Setiap US$1 miliar yang diinvestasikan, rata-rata US$122 juta hilang akibat performa proyek yang buruk. Di balik angka tersebut, sering kali tersembunyi satu hal: risiko yang tidak dikelola secara sistematis.
Mengapa Proyek Gagal?
Ada beberapa penyebab umum kegagalan proyek yang diidentifikasi dalam berbagai studi, seperti:
- Tujuan proyek yang tidak jelas sejak awal
- Keterlibatan pemangku kepentingan yang rendah
- Minimnya komunikasi yang efektif antar tim
- Tidak adanya sistem pengelolaan risiko yang memadai
Kegagalan proyek bukan hanya soal eksekusi yang lemah, melainkan tentang kurangnya kesiapan menghadapi ketidakpastian. Di sinilah pentingnya membangun pendekatan manajemen risiko yang terstruktur.
ISO 31000: Standar Manajemen Risiko Global
ISO 31000 adalah standar internasional yang dirancang untuk membantu organisasi dari berbagai sektor dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko secara proaktif. Dengan pendekatan berbasis ISO 31000, organisasi dapat:
- Mengidentifikasi risiko potensial sejak tahap perencanaan proyek
- Menilai dampak dan kemungkinan terjadinya risiko
- Menentukan mitigasi, penanggung jawab, dan rencana kontinjensi
- Membuat keputusan berbasis risiko yang lebih terukur dan terarah
Pendekatan ini tidak hanya mencegah kegagalan, tetapi juga meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan keberhasilan proyek secara keseluruhan. Karena sebuah risiko perlu dikelola, supaya proyek lebih terkendali.
Dalam penerapannya, ISO 31000 adalah standar manajemen risiko yang memiliki 8 prinsip utama, yaitu terintegrasi, terstruktur dan komprehensif, dapat disesuaikan, inklusif, dinamis, informasi terbaik yang tersedia, faktor budaya dan manusia, serta perbaikan berkelanjutan
ISO 31000 dapat menjadi integrasi sistem manajemen risiko sebagai guideline ISO lain, mulai dari ISO 9001, ISO 14001, ISO 27001, ISO 45001, dan yang lainnya.
Risiko Harus Dikelola, Bukan Diabaikan
Kegagalan proyek bukan semata-mata karena ketidakmampuan tim, tapi seringkali karena organisasi tidak siap menghadapi risiko. Dengan menerapkan ISO 31000, organisasi dapat mengubah pendekatan reaktif menjadi proaktif, serta memperkuat fondasi keberhasilan proyek dari awal hingga akhir.
Jika Anda ingin membangun sistem manajemen risiko berbasis ISO 31000, Mitra Berdaya Optima siap mendampingi. Mulai dari perencanaan, pelatihan, hingga pendampingan implementasi. Konsultasi sekarang dengan klik di sini!