Keamanan Pangan
Table of Contents
Tantangan dan Potensi Sektor Pertanian Indonesia
ISO 22000: Standar Internasional untuk Keamanan Pangan
Implementasi ISO 22000 dalam Sektor Pertanian Indonesia
Peran Mitra Berdaya Optima dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara agraris. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat bahwa produksi beras nasional telah mencapai lebih dari 31 juta ton per tahun, menjadikannya komoditas pangan utama bagi lebih dari 270 juta penduduk. Namun tantangan global seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan ketergantungan pada pupuk kimia terus menekan sektor pertanian. Di sisi lain, konsumen semakin sadar akan pentingnya keamanan dan keberlanjutan pangan. Hal ini menuntut pelaku usaha, koperasi tani, dan industri agrifood untuk menerapkan sistem yang terstandarisasi dan berkelanjutan.
Salah satu solusi strategis adalah mengadopsi ISO 22000:2018 standar internasional untuk sistem manajemen keamanan pangan sebagai fondasi operasional yang mendukung pertanian berkelanjutan.
Sektor pertanian Indonesia merupakan pilar utama perekonomian, menyumbang sekitar 12,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2024 . Namun, sektor ini menghadapi tantangan besar seperti alih fungsi lahan, penggunaan pestisida berlebihan, dan praktik pertanian konvensional yang tidak ramah lingkungan. Menurut laporan Komnas HAM, alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan infrastruktur menyebabkan petani kehilangan akses terhadap lahan produksi mereka, mengancam ketahanan pangan nasional.
Baca juga: 1.500 Kasus Keracunan! Inilah Standar yang Bisa Selamatkan Bisnismu
ISO 22000:2018 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan di seluruh rantai pasok pangan. Standar ini mengintegrasikan prinsip-prinsip Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dengan pendekatan manajemen risiko, komunikasi interaktif, dan peningkatan berkelanjutan. Penerapan ISO 22000 membantu memastikan keamanan pangan, meningkatkan efisiensi produksi, dan membuka akses pasar, baik domestik maupun internasional.
Beberapa kelompok tani dan koperasi di Indonesia telah mulai menerapkan sistem manajemen berbasis ISO 22000. Misalnya, Kementerian Pertanian melalui program Brigade Pangan mendorong transformasi pertanian konvensional menuju pertanian modern yang berkelanjutan. Dengan penerapan ISO 22000, mereka berhasil meningkatkan kualitas hasil panen, efisiensi penggunaan sumber daya, dan daya saing produk di pasar global.
Baca juga: Membangun Masa Depan Hijau Melalui Restorasi Mangrove dan ISO 14001
Sebagai konsultan manajemen dan ISO, Mitra Berdaya Optima berkomitmen mendampingi pelaku sektor agrikultur dalam membangun sistem manajemen keamanan pangan yang terstandarisasi dan berkelanjutan. Kami menawarkan pelatihan, pendampingan sertifikasi, dan integrasi dengan standar lingkungan seperti ISO 14001 untuk membantu transformasi menuju pertanian yang lebih aman dan berkelanjutan.
Pertanian berkelanjutan adalah kunci untuk memastikan ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Penerapan ISO 22000 dalam sistem pertanian Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk, serta membuka peluang pasar yang lebih luas. Mitra Berdaya Optima siap menjadi mitra strategis dalam mendukung transformasi ini.
Yogyakarta Office
Jalan Dladan No. 98 Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191
Jakarta Office
Jalan Mampang Prapatan Raya No.73A Lantai 3 Jakarta Selatan 12790
Contact Us