Yogyakarta Office
Jalan Dladan No. 98 Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191
Jakarta Office
Jalan Mampang Prapatan Raya No.73A Lantai 3 Jakarta Selatan 12790
Keamanan Pangan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki tujuan utama untuk memastikan keamanan, mutu, dan manfaat dari makanan dan obat yang beredar di Indonesia. Fungsi utama BPOM adalah melakukan pengawasan dan regulasi terhadap produk-produk makanan dan obat. Hal tersebut mulai dari proses produksi hingga distribusi, untuk melindungi masyarakat dari risiko kesehatan yang dapat timbul akibat konsumsi makanan dan obat yang tidak memenuhi standar. Dengan demikian, BPOM berperan penting dalam menjamin bahwa semua produk makanan dan obat yang ada di pasaran aman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pemasukan obat dan makanan ke dalam wilayah Indonesia merujuk pada proses importasi yang dilakukan untuk membawa masuk obat dan makanan dari luar negeri. Proses ini melibatkan serangkaian pemeriksaan dan persetujuan oleh BPOM untuk memastikan bahwa produk-produk yang diimpor memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ditetapkan. Pengawasan ini penting untuk menghindari masuknya makanan dan obat yang dapat membahayakan kesehatan publik, serta untuk memastikan bahwa produk yang masuk ke pasar Indonesia sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Baca juga: Before After: ISO 22000:2018 Terhadap Sistem Manajemen Keamanan Pangan
3. Persetujuan Penggunaan Darurat
5. Koordinasi Kementerian/Lembaga terkait
Pengawasan pemasukan obat dan makanan ke Indonesia dilakukan melalui pemeriksaan produk dan sarana yang ketat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa makanan dan obat yang masuk ke wilayah Indonesia sesuai dengan data yang tercantum dalam dokumen pemasukan. BPOM melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa semua informasi yang diberikan pada dokumen pemasukan akurat dan tidak ada ketidaksesuaian yang dapat mempengaruhi keamanan dan kualitas produk.
Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. BPOM memastikan bahwa makanan dan obat yang diimpor memenuhi standar yang telah ditetapkan dan tidak melanggar ketentuan hukum yang ada. Pengawasan yang ketat ini penting untuk melindungi konsumen dari produk yang tidak memenuhi syarat. Selain itu, pemeriksaan juga berfungsi untuk menjaga integritas sistem regulasi makanan dan obat di Indonesia.
Baca juga: Menekan Angka Recall Produk: Implementasi HACCP untuk Keberlangsungan Bisnis
Izin Edar adalah bentuk persetujuan yang dikeluarkan oleh BPOM untuk berbagai jenis produk seperti obat, obat tradisional, obat kuasi, suplemen kesehatan, dan pangan olahan. Persetujuan ini mencakup registrasi dan verifikasi untuk memastikan bahwa produk-produk tersebut memenuhi standar keamanan, mutu, dan manfaat sebelum dapat diedarkan di wilayah Indonesia. Izin Edar juga mencakup pemberitahuan mengenai kosmetika yang telah dinotifikasi, yang berarti bahwa produk kosmetika tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh BPOM.
Selain itu, Izin Edar juga melibatkan pemenuhan komitmen terhadap pangan olahan, di mana BPOM memastikan bahwa produk pangan olahan yang akan diedarkan telah memenuhi semua persyaratan regulasi dan kualitas. Persetujuan ini penting untuk memastikan bahwa pangan olahan yang beredar di pasar Indonesia aman untuk dikonsumsi dan sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan adanya Izin Edar, BPOM dapat menjaga kualitas dan keamanan makanan dan obat yang beredar. Selain itu, izin edar ini juga merupakan upaya melindungi konsumen dari risiko yang mungkin timbul akibat produk yang tidak memenuhi standar.
Baca juga: Implementasi ISO 22000 untuk Perusahaan FMCG Indonesia
Persetujuan Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization atau EUA) adalah mekanisme yang memungkinkan BPOM untuk memberikan persetujuan penggunaan makanan dan obat dalam situasi kedaruratan kesehatan masyarakat. EUA berlaku untuk obat yang belum mendapatkan Izin Edar resmi atau obat yang telah memiliki Izin Edar tetapi digunakan untuk indikasi baru yang berbeda dari yang sebelumnya disetujui. Proses ini memastikan bahwa makanan dan obat yang digunakan dalam kondisi darurat memenuhi standar keamanan dan efektivitas yang diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Dalam situasi krisis, seperti wabah penyakit atau keadaan darurat kesehatan, EUA memungkinkan penggunaan makanan dan obat dengan cepat, meskipun proses regulasi lengkap belum sepenuhnya dilakukan. Persetujuan ini membantu mempercepat respons terhadap situasi kesehatan yang mendesak. Upaya ini untuk memastikan bahwa makanan dan obat yang digunakan dalam penanganan krisis dapat segera diakses oleh masyarakat. Namun, BPOM tetap harus menjaga standar pengawasan yang ketat dari makanan dan obat yang masuk tersebut.
Baca juga: Aplikasi Digital: Dapatkah Mendorong Pertumbuhan Industri FMCG?
Pengawasan pemasukan obat dan makanan di Indonesia dapat dilakukan berdasarkan analisis risiko untuk mengidentifikasi potensi masalah dan memastikan keamanan produk yang masuk. Analisis risiko ini melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap data realisasi pemasukan obat dan makanan yang dikirimkan melalui Sistem Informasi Nasional Single Window (SINSW). Dengan pendekatan ini, BPOM dapat memprioritaskan pengawasan terhadap makanan dan obat yang dianggap berisiko tinggi, sehingga langkah-langkah pencegahan dapat diterapkan dengan efektif.
Melalui analisis risiko, BPOM dapat menilai berbagai faktor yang mempengaruhi keamanan dan kualitas makanan dan obat, serta membuat keputusan yang lebih tepat mengenai tindakan pengawasan yang diperlukan. Data dari SINSW memberikan informasi yang diperlukan untuk menilai potensi risiko terkait dengan produk yang masuk. Hal tersebut memastikan bahwa hanya makanan dan obat yang memenuhi standar keselamatan yang dapat beredar di pasar Indonesia. Pendekatan ini mendukung pengelolaan risiko yang lebih baik dan perlindungan yang lebih efektif bagi konsumen.
Baca juga: Risiko Itu Kompleks: Mengenal Lebih Dalam ISO 31000
Pengawasan pemasukan obat dan makanan di Indonesia dilakukan secara efektif melalui koordinasi yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait. BPOM bekerja sama dengan instansi-instansi tersebut untuk memastikan bahwa seluruh proses pengawasan, dari pemeriksaan hingga persetujuan, berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Koordinasi ini penting untuk memadukan sumber daya dan keahlian, serta untuk memastikan bahwa standar keamanan dan kualitas makanan dan obat yang masuk ke wilayah Indonesia terpenuhi dengan baik.
Dalam pelaksanaannya, koordinasi antara BPOM dan kementerian atau lembaga terkait membantu mempercepat proses pengawasan dan memperbaiki sistem regulasi. Melalui kerjasama ini, pengawasan terhadap makanan dan obat yang diimpor dapat dilakukan secara lebih menyeluruh. Hal tersebut membantu mengurangi kemungkinan risiko kesehatan. Selain itu, koordinasi yang baik memastikan bahwa semua produk yang beredar di pasar telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh berbagai pihak berwenang.
Baca juga: Bagaimana Potensi Perusahaan FMCG Indonesia?
Dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat, pengawasan pemasukan obat dan makanan ke Indonesia memerlukan proses yang komprehensif dan terkoordinasi. BPOM memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa semua produk yang masuk ke pasar memenuhi standar keamanan dan kualitas melalui berbagai mekanisme. Di tengah dinamika global dan tantangan kesehatan yang terus berkembang, peran BPOM sebagai pengawas yang handal sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Seperti Ini Cara ISO 9001 Memperbaiki Produk dan Layanan
Berdasarkan informasi di atas, kami menyediakan solusi bagi Anda yang memiliki bisnis di industri makanan dan obat. Kami menyediakan layanan pengembangan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000 dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Selama lima tahun terakhir, kami telah berhasil melaksanakan sertifikasi ISO dengan tingkat keberhasilan 100% dalam lebih dari 200 project. Tertarik untuk tumbuh bersama kami? Hubungi kami untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai solusi terbaik untuk bisnis Anda.
Baca juga: Bagaimana Implementasi SPBE di Daerah?