Yogyakarta Office
Jalan Dladan No. 98 Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191
Jakarta Office
Jalan Mampang Prapatan Raya No.73A Lantai 3 Jakarta Selatan 12790
Risiko
Dalam konteks manajemen risiko sebuah organisasi, risk visualization menunjukan sebuah upaya sistematis dengan menggunakan gambar interaktif untuk meningkatkan kualitas analisis risiko dan tahapan komunikasinya di dalam proses manajemen risiko. Risk visualization menggunakan bagan, diagram konseptual, perumpamaan visual (metafora visual) dan teknik mapping untuk meningkatkan pemahaman dan pengelolaan risiko. Tahapan risk visualization dibagi menjadi 5 bagian.
Terdapat tiga tujuan dari pembuatan kerangka risk visualization, pertama untuk menunjukkan ruang lingkup risk visualization, yaitu menandai kapan dan dimana risk visualization dapat memberikan manfaat dan dapat dipertimbangkan sebagai alat yang berguna oleh manajer risiko. Kedua untuk memberikan checklist pada faktor utama yang perlu dipertimbangkan saat melakukan risk visualization atau risiko yang berhubungan dengan informasi. Ketiga untuk menunjukkan cara yang lengkap untuk memvisualisasikan risiko dalam manajemen risiko, tata kelola dan komunikasi risiko, serta untuk pengambil keputusan terkait risiko. Kerangka tersebut akan menjawab pertanyaan dari why, for whom, when and how, which kinds risiko dan informasi terkait risiko yang harus divisualisasikan. Kerangka risk visualization akan membentuk siklus dengan pertanyaan yang perlu dijawab satu demi satu. Perhatikan Gambar 1.
Kegunaan dari risk visualization dapat terstruktur, sesuai dengan proses manajemen risiko dengan delapan elemen berikut:
Frameworks: Kerangka manajemen risiko akan mendefinisikan seluruh elemen yang relevan dengan pendekatan manajemen risiko, termasuk peraturan dan panduan, batasan, aspek organisasi, metodologi, proses, informasi yang dibutuhkan serta struktur sistem dan data. Visualisasi (diagram tata kelola risiko, diagram jaringan dan sebagainya) meningkatkan transparansi dan diskusi tentang kemampuan manajemen risiko perusahaan serta sumber dayanya, khususnya terhadap pemangku berkepentingan seperti investor dan regulator. Visualisasi kerangka manajemen risiko sebuah organisasi adalah mekanisme sederhana untuk meningkatkan distribusi dan marketing baik secara internal maupun eksternal. Sebagai tambahan, memvisualisasikan pendekatan manajemen risiko perusahaan dalam sebuah siklus piramid atau diagram venn membuat kerangka ini menjadi alat yang dapat digunakan secara langsung dalam diskusi manajemen.
Identification: Mengidentifikasi risiko yang relevan adalah salah satu bagian terpenting dalam manajemen risiko. Visualisasi dari risiko dapat membantu untuk mencegah perusahaan supaya tidak hanya fokus terhadap satu risiko yang paling mendesak namun mencakup ke semua risiko yang relevan sehingga perusahaan akan jauh lebih mudah dalam mengidentifikasi masalah serupa di masa depan.
Assessment: Risiko yang telah diidentifikasi selanjutnya dievaluasi mengenai kemungkinan dampaknya terhadap perusahaan dan kemungkinan keterjadiannya.
Strategy: Setelah risiko diidentifikasi dan dinilai, manajemen harus memutuskan tentang alokasi sumber daya untuk mengurangi risiko ini. Manajemen harus mendiskusikan strategi objektif karena tidak dapat menangani seluruh risiko secara bersamaan. Manajemen harus memutuskan hal ini didalam strategi risiko.
Mitigation: mitigasi terdiri dari mencegah risiko dan mengurangi dampak risikonya. Berdasarkan alokasi sumber daya, langkah khusus harus diambil untuk mencapai hal ini. Misalnya dengan mengidentifikasi faktor utama yang mempengaruhi suatu risiko dan mengendalikan faktor tersebut dengan baik melalui tindakan pengendalian khusus.
Monitoring: Perusahaan melakukan pemantauan untuk mengetahui perkembangan dari faktor risiko.
Improvement: Tahapan ini berkaitan dengan pembelajaran dari proses manajemen risiko yang lain untuk meningkatkan kerangka risiko yang digunakan saat ini. Grafik timeline merupakan salah satu cara untuk memvisualisasikan pembelajaran dari kejadian terkait risiko, khususnya dengan mapping dalam konteks kronologis yang lebih besar dan mencari pola berulang. Teknik mapping lain seperti hubungan sebab-akibat terkait manajemen risiko yang akan memunculkan wawasan baru mengenai hubungan risiko.Information: Tahapan terakhir dari proses manajemen risiko ini berfokus pada informasi dan komunikasi tentang risiko dan kemampuan dari manajemen risiko itu sendiri. Pada tahapan ini segala bentuk visualisasi dapat meningkatkan transparansi mengenai ancaman dan peluang organisasi serta kemampuan organisasi untuk mengelolanya.
Mengenai apa atau isi yang harus digambarkan dalam risk visualization, perusahaan dapat membedakan sesuai dengan berbagai jenis konten berikut:
Banyak dari pemangku berkepentingan yang tertarik pada komunikasi terbuka dan informasi terkait risiko dan sistem manajemen risiko dari perusahaan. Beberapa contoh pemangku berkepentingan diantaranya:
Situasi untuk visualisasi dari risiko dapat dibedakan berdasarkan tujuan utama atau kendalanya. Visualisasi mungkin menambahkan nilai terbesar ketika risiko perlu dipahami lebih baik sebelum membuat keputusan, untuk memperjelas tata kelola untuk mengendalikan risiko tak tampak, untuk mengaudit dan memantau risiko dan untuk mendokumentasikan hal – hal yang berkaitan dengan risiko. Manfaat dari visualisasi dalam situasi ini biasanya perusahaan akan mendapat gambaran yang lebih baik, wawasan baru tentang penyebab risiko dan komunikasi, serta informasi terkait risiko.
Metode dari risk visualization terdiri dari beberapa format visualisasi yang sudah ada dan diaplikasikan pada manajemen risiko, komunikasi, atau kombinasi dari keduanya. Metode utama yang dapat digunakan dalam visualisasi terkait risiko adalah grafik kuantitatif atau numerik, diagram kualitatif atau konseptual, peta geografis atau konseptual dan metafora visual. Grafik membantu menyajikan atau mengumpulkan informasi yang dapat diukur, diagram akan membantu memperjelas aspek risiko yang lebih kuantitatif seperti keterkaitannya. Peta berguna untuk risiko yang bergantung dengan lokasi (misalkan pengaruh alam). Metafora visual menggunakan perumpamaan visual dari domain lain untuk membuat informasi tentang risiko menjadi lebih mudah dipahami oleh umum.
Sumber : A Systematic Framework for Risk Visualization in Risk Management and Communication (Martin J. Eppler and Markus Aeshimann)