Yogyakarta Office
Jalan Dladan No. 98 Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191
Jakarta Office
Jalan Mampang Prapatan Raya No.73A Lantai 3 Jakarta Selatan 12790
Bisnis
Pertumbuhan teknologi bersifat eksponensial sehingga lajunya sangat cepat. Dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan kemajuan teknologi yang luar biasa yang telah merubah cara kita hidup dan bekerja. Teknologi hadir untuk mempermudah pekerjaan manusia, dan salah satu teknologi yang paling menonjol adalah Artificial Intelligence (AI). AI telah berkembang pesat dan kini digunakan dalam berbagai sektor bisnis untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi.
Untuk tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif, perusahaan atau bisnis perlu mengadopsi dan mengikuti perkembangan teknologi. Mengabaikan perkembangan ini bisa berarti kehilangan peluang untuk meningkatkan performa bisnis dan tertinggal dari kompetitor yang lebih adaptif. Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Vishvesh Soni, marketing specialist and market research analyst di sebuah perusahaan multinasional, Alliage. Vishvesh Soni merupakan seorang marketer yang mengoptimalkan AI dalam pekerjaannya. Dengan AI, Soni merancang strategi infrastruktur e-commerce yang canggih, mendorong perusahaan mencapai penjualan online yang luar biasa sebesar $350.000. Dalam penelitiannya, Soni mengatakan AI tentu bisa meningkatkan performa, namun ada beberapa faktor yang lebih dulu harus diperhatikan.
Tiga Faktor Penting Optimasi AI
b. Investasi dalam SDM dan Teknologi
Seperti halnya bentuk teknologi yang lain, optimasi AI tentu akan berdampak pada performa bisnis. Namun, ada hal yang harus diperhatikan sebelumnya agar tidak terkena dampak buruk teknologi AI. Dalam penelitian Vishvesh Soni, konteks yang menjadi fokus penelitian adalah AI generatif terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM). Berikut tiga faktor yang harus diperhatikan, sebelum optimasi AI.
Baca juga: Apakah Bisa Menumbuhkan Perusahaan Dengan Bantuan AI?
Pendidikan dan keahlian adalah dua faktor kunci yang menentukan efektivitas penerapan AI generatif dalam mendorong pertumbuhan pendapatan bisnis, terutama bagi UKM. Ketika UKM memiliki karyawan dengan pendidikan tinggi dan keterampilan yang memadai, mereka lebih mampu memanfaatkan dan mengintegrasikan teknologi AI secara efektif. Hal ini karena modal manusia yang berkualitas tinggi dapat memahami dan mengelola teknologi dengan lebih baik, sehingga optimalisasi penggunaan AI dapat tercapai. Dengan demikian, pendidikan dan keahlian karyawan menjadi elemen penting dalam mendukung transformasi digital yang sukses dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Selain pendidikan, kemampuan karyawan dalam mengelola alat AI juga memainkan peran penting dalam peningkatan performa bisnis. Karyawan yang terampil dalam menggunakan teknologi AI dapat meningkatkan interaksi dengan pelanggan melalui layanan yang lebih personal dan responsif. Selain itu, keputusan bisnis yang didasarkan pada analisis data yang akurat dan mendalam, yang diperoleh dari AI, dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan.
Baca juga: 7 Cara Menggunakan ChatGPT Untuk Meningkatkan Produktivitas Kamu
Kesiapan infrastruktur teknologi menjadi salah satu faktor krusial dalam memanfaatkan potensi AI bagi pertumbuhan bisnis UKM. UKM yang telah menginvestasikan dalam infrastruktur teknologi yang modern dan canggih memiliki kemampuan lebih baik untuk mengintegrasikan teknologi AI dalam operasi mereka. Dengan sistem yang mutakhir, bisnis dapat mengolah data dengan lebih efisien, mengotomatisasi proses, dan memberikan layanan yang lebih responsif kepada pelanggan. Sebaliknya, UKM dengan sistem yang usang akan menghadapi berbagai tantangan, seperti kompatibilitas teknologi, keandalan sistem, dan kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur. Hal tersebut tentu memerlukan tambahan sumber daya dan waktu untuk mengatasi.
Integrasi dan skalabilitas infrastruktur teknologi juga menentukan sejauh mana dan seberapa cepat AI dapat diadopsi dalam bisnis. Sistem TI yang kuat dan siap pakai memungkinkan integrasi AI yang lebih mulus dan cepat, sehingga manfaat dari teknologi ini bisa segera dirasakan. Dengan infrastruktur yang mendukung, bisnis dapat mengimplementasikan solusi AI secara lebih luas dan dalam skala yang lebih besar, yang pada gilirannya mempercepat pencapaian hasil yang diinginkan.
Dampak negatif dari adopsi AI di pasar yang sangat kompetitif dapat mengurangi keuntungan yang diperoleh bisnis. Ketika banyak pesaing juga mengadopsi teknologi serupa, keunggulan kompetitif yang diberikan oleh AI menjadi kurang terlihat. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa teknologi AI yang sama dapat diakses dan diimplementasikan oleh berbagai perusahaan, membuat perbedaan yang dihasilkan menjadi semakin tipis.
Dinamika pasar memainkan peran penting dalam menentukan efektivitas AI dalam bisnis. Di pasar yang kompetitif, perusahaan harus lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan AI untuk menciptakan nilai tambah yang unik. Ini bisa melibatkan penggunaan AI untuk mengembangkan produk atau layanan baru, meningkatkan pengalaman pelanggan, atau mengoptimalkan operasi internal dengan cara yang belum diterapkan oleh pesaing.
Baca juga: Gaji 2 Miliar! 5 Pekerjaan Yang Muncul di Era AI
Dengan telah dijelaskan faktor-faktor penting diatas, sekarang mari melihat bagaimana implikasi yang bisa dilakukan oleh UKM menggunakan AI generatif untuk meningkatkan performa bisnis.
Pertimbangan strategi yang luas sangat penting dalam mengintegrasikan AI generatif ke dalam bisnis. AI tidak boleh dianggap sebagai solusi tunggal yang bisa menyelesaikan semua masalah bisnis. Sebaliknya, AI harus diintegrasikan sebagai bagian dari strategi bisnis yang komprehensif yang mencakup pemahaman mendalam tentang dinamika pasar, modal manusia, dan infrastruktur teknologi. Hal ini berarti bisnis perlu mengevaluasi bagaimana AI dapat melengkapi dan memperkuat elemen-elemen lain dalam strategi mereka, serta memastikan bahwa adopsi AI sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
Investasi yang seimbang dalam infrastruktur teknologi dan pengembangan modal manusia sangat penting untuk memastikan efektivitas penerapan AI dalam bisnis. Karyawan yang berpendidikan tinggi dan memiliki keterampilan yang relevan dapat berinteraksi lebih efektif dengan sistem AI, memaksimalkan potensi teknologi ini dalam operasional sehari-hari. Namun, keterampilan dan pengetahuan saja tidak cukup; ini harus didukung oleh infrastruktur teknologi yang memadai. Tanpa sistem teknologi yang modern dan andal, kemampuan karyawan dalam memanfaatkan AI tidak akan optimal, dan peluang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisa terhambat.
Baca juga: Business Continuity Management: Bantu Bisnis Bertahan di Era Digital
Dapat diketahui bahwa adopsi AI generatif yang sukses di UKM bergantung pada kombinasi faktor-faktor seperti modal manusia, kesiapan teknologi, dan kondisi pasar. Tanpa adanya keseimbangan dan integrasi yang tepat antara ketiga elemen ini, potensi AI dalam meningkatkan performa bisnis mungkin tidak dapat terealisasi secara maksimal.
Pendekatan strategis yang menyeluruh yang mengintegrasikan SDM, teknologi, dan analisis pasar dapat membantu UKM memanfaatkan AI untuk pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan keunggulan kompetitif. Dengan optimasi yang baik dan sesuai kebutuhan, UKM atau bisnis lain dapat meningkatkan efisiensi operasional, kepuasan pelanggan, dan pada akhirnya pendapatan mereka.
Tertarik dengan artikel atau konten-konten kami yang lainnya? Kunjungi media sosial kami (instagram, tiktok, youtube) dan temukan informasi yang dapat memberikan solusi terbaik bagi bisnis Anda!