Yogyakarta Office
Jalan Dladan No. 98 Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191
Jakarta Office
Jalan Mampang Prapatan Raya No.73A Lantai 3 Jakarta Selatan 12790
Contact Us
Digitalisasi
Di era digital, keamanan siber menjadi aspek yang sangat penting bagi individu maupun perusahaan. Ancaman terhadap data pribadi dan bisnis semakin kompleks, dan kesalahan kecil dapat menyebabkan konsekuensi yang besar, mulai dari pencurian data hingga kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, memahami dan menghindari kesalahan umum dalam dunia siber adalah langkah penting untuk meningkatkan perlindungan data.
Berikut ini adalah lima kesalahan dalam keamanan siber yang sering terjadi serta cara menghindarinya agar data tetap aman dari ancaman peretas. Baca juga Hanya Ada 12% Perusahaan di Indonesia Siap Hadapi Serangan Siber, Apakah Bisnis Anda Aman?
1. Menggunakan Kata Sandi yang Lemah
Salah satu kesalahan paling umum adalah penggunaan kata sandi yang mudah ditebak, seperti 123456, password, atau kombinasi yang mengandung informasi pribadi, seperti tanggal lahir atau nama keluarga. Kata sandi yang lemah memudahkan peretas untuk mengakses akun dan data pribadi pengguna.
Cara Mengatasinya:
2. Tidak Melakukan Pembaruan Perangkat Lunak Secara Berkala
Banyak orang menunda atau bahkan mengabaikan pembaruan perangkat lunak karena merasa tidak memiliki waktu atau tidak ingin terganggu. Padahal, pembaruan perangkat lunak sering kali mencakup perbaikan celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh peretas untuk mengeksploitasi sistem.
Cara Mengatasinya:
3. Mengklik Tautan atau Lampiran dari Sumber yang Tidak Jelas
Serangan phishing semakin canggih dan sering kali menyerupai email atau pesan resmi dari bank, instansi pemerintah, atau perusahaan ternama. Banyak orang yang tidak sengaja mengklik tautan atau mengunduh lampiran berbahaya, yang dapat menyebabkan pencurian data atau infeksi malware.
Cara Mengatasinya:
4. Tidak Mengaktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
Banyak pengguna yang hanya mengandalkan kata sandi untuk mengamankan akun mereka, tanpa menyadari bahwa metode ini masih rentan terhadap serangan. Jika kata sandi bocor, akun dapat dengan mudah diretas.
Cara Mengatasinya:
5. Tidak Melakukan Pencadangan Data Secara Rutin
Serangan ransomware dapat mengenkripsi seluruh data di perangkat dan meminta tebusan agar data dapat dikembalikan. Jika tidak memiliki salinan cadangan (backup), kehilangan data bisa menjadi kerugian besar.
Cara Mengatasinya:
Menghindari kesalahan-kesalahan ini bisa membantu Anda dan bisnis Anda tetap aman di dunia siber. Keamanan digital bukan hanya tanggung jawab tim IT, tetapi juga semua pengguna teknologi. Pastikan Anda selalu waspada dan menerapkan langkah-langkah perlindungan yang tepat agar terhindar dari ancaman siber yang semakin berkembang. Untuk meningkatkan perlindungan, Anda juga dapat menghubungi PT Mitra Berdaya Optima untuk melakukan sertifikasi ISO. Klik di sini untuk konsultasi gratis. Baca juga Mengapa Perusahaan di Indonesia Memerlukan DPO as a Service? Berikut Alasannya!