Strategi Mengurangi Jejak Karbon di Industri Manufaktur dengan ISO 14064

Di tengah meningkatnya kesadaran global terhadap perubahan iklim, industri manufaktur menjadi salah satu sektor yang paling disorot dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca. Proses produksi yang bergantung pada energi fosil, penggunaan bahan kimia, serta rantai pasok yang panjang menjadikan sektor ini kontributor signifikan terhadap peningkatan emisi karbon. Di sinilah ISO 14064 hadir sebagai panduan strategis bagi perusahaan manufaktur yang ingin mengukur, mengelola, dan mengurangi jejak karbonnya secara terukur dan kredibel.

Baca juga: Tonggak Penting Manajemen Privasi ISO/IEC 27701:2025 Telah Hadir

Apa Itu ISO 14064 dan Mengapa Penting untuk Manufaktur

ISO 14064 adalah standar internasional yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengukur, melaporkan, dan memverifikasi emisi gas rumah kaca (GRK). Standar ini tidak hanya berfokus pada pencatatan angka, tetapi juga membangun sistem manajemen emisi yang transparan dan dapat diverifikasi oleh pihak ketiga. Dalam konteks industri manufaktur, penerapan ISO 14064 memiliki makna yang lebih luas. Standar ini membantu perusahaan mengenali sumber emisi utama di proses produksinya, mulai dari penggunaan energi, pengolahan bahan baku, hingga aktivitas transportasi dan limbah. Dengan data yang akurat, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang efisiensi, mengurangi pemborosan energi, serta menemukan cara baru untuk beroperasi lebih ramah lingkungan. Selain itu, penerapan ISO 14064 memberikan keunggulan kompetitif. Saat banyak pelanggan dan investor mulai menilai kinerja keberlanjutan sebagai faktor keputusan bisnis, sertifikasi dan pelaporan emisi berbasis standar internasional ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.

Langkah-Langkah Strategis Penerapan ISO 14064 di Industri Manufaktur

Langkah pertama dalam penerapan ISO 14064 adalah menetapkan komitmen dan membentuk tim manajemen emisi. Tim ini biasanya terdiri dari lintas departemen, mulai dari produksi, EHS (Environment, Health, Safety), hingga keuangan. Agar seluruh aspek operasional dapat terpetakan dengan baik. Selanjutnya, perusahaan perlu menentukan batas organisasi dan batas operasional yang akan dimasukkan dalam laporan emisi. Hal ini mencakup tiga cakupan utama:

• Scope 1: Emisi langsung dari proses produksi, pembakaran bahan bakar, atau mesin industri.
• Scope 2: Emisi tidak langsung dari konsumsi listrik atau energi yang dibeli.
• Scope 3: Emisi lain yang berasal dari aktivitas rantai pasok, transportasi, dan penggunaan produk oleh pelanggan.

Setelah batas dan ruang lingkup ditentukan, tahap berikutnya adalah mengumpulkan data aktivitas dan menghitung emisi menggunakan metodologi yang diakui, seperti faktor emisi dari IPCC atau data nasional. Data ini akan menjadi dasar penyusunan inventaris gas rumah kaca (GHG inventory) semacam “neraca karbon” yang menggambarkan kondisi awal (baseline) emisi perusahaan.

Dengan inventaris yang akurat, perusahaan dapat menyusun rencana pengurangan emisi. Strateginya dapat mencakup efisiensi energi pada lini produksi, penggunaan bahan bakar yang lebih bersih, pemanfaatan energi terbarukan, hingga kolaborasi dengan pemasok untuk menekan emisi rantai pasok. Pendekatan ini tidak hanya menurunkan emisi, tetapi juga seringkali menghasilkan penghematan biaya operasional yang signifikan.

Tahap terakhir dalam siklus ISO 14064 adalah monitoring, pelaporan, dan verifikasi (MRV). Di tahap ini, data emisi yang sudah dihitung dan dilaporkan akan diverifikasi oleh pihak independen sesuai ISO 14064-3. Hasil verifikasi ini memberikan kredibilitas yang lebih tinggi bagi laporan perusahaan, baik di mata regulator, mitra bisnis, maupun publik.

Baca juga: Kebijakan Keamanan Informasi di Lingkup Pemerintahan, Standar Minimum yang Wajib Dipenuhi!

Manfaat Bisnis dari Implementasi ISO 14064

Mengadopsi ISO 14064 bukan semata untuk memenuhi tuntutan regulasi, tetapi juga merupakan investasi strategis. Perusahaan yang memiliki sistem manajemen emisi yang baik akan lebih siap menghadapi kebijakan karbon, seperti pajak karbon atau perdagangan emisi.

Selain itu, laporan emisi yang transparan dapat meningkatkan reputasi perusahaan sebagai pelaku industri yang bertanggung jawab, sekaligus membuka peluang untuk mengikuti tender, kemitraan global, atau mendapatkan pendanaan berkelanjutan (green financing).

Di sisi internal, penerapan standar ini membantu perusahaan mengidentifikasi area dengan konsumsi energi tinggi. Banyak perusahaan manufaktur yang menemukan bahwa langkah-langkah efisiensi energi seperti peremajaan mesin, optimalisasi proses, atau sistem pemantauan otomatis mampu menurunkan emisi sekaligus menekan biaya listrik dan bahan bakar hingga puluhan persen per tahun.

Integrasi dengan ISO 14001 dan Keberlanjutan Jangka Panjang

ISO 14064 dapat diintegrasikan dengan ISO 14001, yaitu sistem manajemen lingkungan yang berfokus pada pengendalian dampak lingkungan secara menyeluruh. Ketika kedua standar ini dijalankan bersamaan, perusahaan dapat menempatkan pengelolaan emisi karbon sebagai bagian dari siklus perbaikan berkelanjutan (Plan-Do-Check-Act).

Integrasi ini memperkuat budaya keberlanjutan di seluruh lini organisasi, bukan hanya dalam pengukuran, tetapi juga dalam pengambilan keputusan, inovasi produk, dan hubungan dengan pemangku kepentingan.

Saatnya Manufaktur Bergerak Menuju Masa Depan Rendah Karbon

Menghadapi era transisi energi dan ekonomi hijau, industri manufaktur memiliki peran besar dalam membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan. ISO 14064 memberikan panduan yang jelas dan terukur untuk menapaki langkah tersebut, dari penghitungan emisi hingga strategi pengurangannya. Dengan penerapan yang tepat, perusahaan tidak hanya dapat menekan jejak karbon, tetapi juga meningkatkan efisiensi, kepercayaan pasar, dan daya saing global. Bagi perusahaan yang ingin memulai perjalanan ini, Mitra Berdaya Optima siap mendampingi melalui layanan pendampingan, asesmen emisi, hingga verifikasi penerapan ISO 14064. Bersama, mari wujudkan industri manufaktur yang efisien, kompetitif, dan berkelanjutan.