Yogyakarta Office
Jalan Dladan No. 98 Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191
Jakarta Office
Jalan Mampang Prapatan Raya No.73A Lantai 3 Jakarta Selatan 12790
Mutu dan Produktivitas
Bisnis yang berjalan dengan baik memiliki operasional dengan efisiensi dan efektivitas tinggi. Banyak metode yang dapat diterapkan oleh berbagai bisnis untuk membentuk sistem operasional yang baik. Salah satu metode yang dapat diadopsi adalah The 8 Wastes of Lean (8 pemborosan). Kata “lean” pada metode ini ditujukan untuk membuang semua sampah atau hal yang tidak berguna dari sebuah proses. Secara keseluruhan, The 8 Wastes of Lean merupakan metode untuk menilai dan membuang tindakan, langkah, dan semua hal yang tidak memiliki value dalam sebuah proses. Di bawah ini, akan dijelaskan apa saja yang termasuk dalam 8 pemborosan tersebut.
Table of Contents
1. Cacat atau Kurang (Defects)
2. Produksi yang Berlebihan (Overproduction)
4. Transportasi (Transportation)
7. Pemborosan (Extra Processing)
8. Pemanfaatan SDM yang Tidak Optimal (Underutilization of Talent)
Cacat atau kekurangan (defects) merupakan salah satu dari 8 pemborosan dalam bisnis. Ini terjadi ketika produk atau layanan tidak memenuhi standar penggunaannya. Biasanya hal ini mengakibatkan proses perbaikan atau pembuangan produk. Kedua hasil tersebut adalah pemborosan karena menambah biaya tambahan pada operasi tanpa memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
Untuk mengatasi masalah cacat ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, identifikasi cacat yang paling sering terjadi dan fokus pada penanganannya. Kedua, rancanglah proses untuk mendeteksi ketidaknormalan dan jangan membiarkan barang cacat melewati proses produksi. Ketiga, redesign proses agar tidak menghasilkan produk atau layanan yang cacat. Terakhir, gunakan standar kerja untuk memastikan proses manufaktur yang konsisten dan bebas cacat.
Produksi yang berlebihan (overproduction) merupakan salah satu dari 8 pemborosan dalam bisnis. Hal ini terjadi ketika produk atau elemen produk diproduksi sebelum ada permintaan atau kebutuhan yang jelas. Terkadang, menggiurkan untuk memproduksi sebanyak mungkin produk saat terdapat waktu kerja atau peralatan yang tidak terpakai.
Overproduction menyebabkan terganggunya alur kerja yang lancar, meningkatnya biaya penyimpanan, tersembunyinya cacat dalam Work in Progress (WIP), kebutuhan modal yang lebih besar untuk mendanai proses produksi, dan waktu tunggu yang berlebihan. Selain itu, produksi berlebihan juga meningkatkan kemungkinan bahwa produk atau jumlah produk yang dihasilkan melebihi kebutuhan pelanggan. Untuk itu, filosofi 'Just In Time' yang memproduksi barang sesuai kebutuhan harus lebih dipertimbangkan dibanding metode 'Just In Case' yang malah menimbulkan berbagai masalah.
Menunggu (waiting) adalah salah satu dari 8 pemborosan dalam bisnis. Pemborosan ini terjadi ketika ada waktu tunggu yang tidak produktif. Bentuk dari waiting ini dapat berupa karena orang menunggu material atau peralatan maupun karena peralatan tidak digunakan. Waktu tunggu sering disebabkan oleh ketidakseimbangan di stasiun produksi dan dapat mengakibatkan inventaris yang berlebihan serta produksi yang berlebihan.
Di kantor, pemborosan menunggu dapat mencakup banyak hal. Mulai dari menunggu balasan email, file yang menunggu untuk di-review, rapat yang tidak efektif, dan menunggu komputer untuk memuat program. Sebagai contoh, di fasilitas manufaktur, pemborosan menunggu dapat mencakup menunggu material tiba. Selain itu, bisa juga menunggu instruksi yang tepat untuk memulai produksi dan peralatan dengan kapasitas yang tidak memadai.
Transportasi (transportation) merupakan salah satu dari 8 pemborosan dalam bisnis. Pemborosan ini terjadi ketika ada pergerakan yang tidak perlu dari orang, peralatan, inventaris, atau produk lebih jauh dari yang diperlukan. Pergerakan material yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan produk dan cacat. Selain itu, pergerakan yang berlebihan dari orang dan peralatan dapat mengakibatkan pekerjaan yang tidak perlu. Hal ini dapat meningkatkan biaya perawatan dan kelelahan sumber daya.
Di kantor, pekerja yang sering berkolaborasi seharusnya berada dalam jarak yang dekat satu sama lain. Di pabrik, material yang diperlukan untuk produksi seharusnya mudah diakses di lokasi produksi. Pengambilan berulang atau tiga kali lipat dari material sebaiknya dihindari. Hal ini membantu mengurangi pemborosan transportasi serta meningkatkan efisiensi operasional.
Inventaris (inventory) merupakan salah satu dari 8 pemborosan dalam bisnis yang sering kali sulit untuk dianggap sebagai pemborosan. Dalam akuntansi, inventaris dianggap sebagai aset dan sering kali pemasok memberikan diskon untuk pembelian dalam jumlah besar. Namun, memiliki lebih banyak inventaris dari yang diperlukan untuk menjaga aliran kerja yang lancar dapat menyebabkan masalah. Masalah yang disebabkan termasuk cacat produk atau kerusakan bahan baku, peningkatan lead time dalam proses produksi, alokasi modal yang tidak efisien, dan masalah yang tersembunyi di dalam inventaris.
Inventaris berlebih dapat disebabkan oleh pembelian berlebihan atau produksi yang berlebihan untuk produk yang dibutuhkan pelanggan. Inventaris berlebih menghambat deteksi masalah terkait produksi karena cacat. Hal tersebut tentu memakan waktu yang lumayan banyak untuk mengungkapkan hambatan atau masalah. Akibatnya, akan diperlukan lebih banyak pekerjaan untuk memperbaiki cacat tersebut.
Gerakan (motion) adalah salah satu dari 8 pemborosan dalam bisnis yang mencakup setiap gerakan yang tidak perlu. Motion ini dapat berlaku mulai dari orang, peralatan, atau mesin. Hal ini mencakup berjalan, mengangkat, meraih, membungkuk, meregangkan, dan memindahkan. Tugas-tugas yang memerlukan gerakan yang berlebihan seharusnya didesain ulang. Hal tersebut untuk meningkatkan pekerjaan personel dan meningkatkan tingkat kesehatan dan keselamatan.
Di kantor, pemborosan gerakan dapat mencakup berjalan, meraih untuk mendapatkan material, mencari file, menyaring inventaris untuk menemukan yang diperlukan, klik mouse berlebihan, dan double entry of data. Pemborosan gerakan dapat mencakup gerakan berulang yang tidak menambah nilai bagi pelanggan. Sebagai contoh lain, di perusahaan manufaktur, motion dapat berupa meraih material dan menyesuaikan kembali komponen setelah dipasang.
Pemborosan (extra processing) adalah salah satu dari 8 pemborosan dalam bisnis yang terjadi ketika melakukan lebih banyak pekerjaan. Extra processing bisa juga berupa menambahkan lebih banyak komponen dan memiliki lebih banyak langkah dalam produk atau layanan daripada yang diperlukan oleh pelanggan.
Di kantor, pemborosan over processing bisa mencakup pembuatan laporan yang lebih detail daripada yang dibutuhkan, memiliki langkah-langkah yang tidak perlu dalam proses pembelian, memerlukan tanda tangan yang tidak diperlukan pada dokumen, tidak efisien dalam mengolah data, memerlukan lebih banyak formulir dari yang diperlukan, dan memiliki langkah tambahan dalam alur kerja. Menghindari over-processing dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya yang tidak perlu.
Pemanfaatan SDM yang tidak optimal (underutilization of talent) adalah salah satu dari 8 pemborosan dalam bisnis. Poin ini terjadi ketika kreativitas anggota tim tidak dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini terjadi ketika tim kehilangan waktu, ide, keterampilan, peluang peningkatan, dan kesempatan belajar dengan tidak melibatkan atau mendengarkan karyawan. Kolaborasi adalah aspek penting untuk mengatasi hal ini. Jika masukan tidak dihargai melalui pemanfaatan bakat yang buruk, solusi kreatif untuk masalah kompleks tidak dapat muncul.
Pemborosan ini tidak hanya merugikan perusahaan dalam hal kehilangan potensi inovasi, tetapi juga mengurangi motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Mendengarkan dan menghargai masukan dari karyawan tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif. Mengatasi pemanfaatan SDM yang tidak optimal sangat penting untuk mengurangi pemborosan dan memaksimalkan potensi tim.
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat semua elemen dari 8 pemborosan saling berhubungan satu sama lain. Diperlukan kesadaran yang tinggi dari pihak top management untuk mengatasi 8 pemborosan ini. Jika semua masalah dari 8 pemborosan ini sudah diatasi dengan baik, operasional bisnis akan berjalan lebih lancar dan efisien. Dengan demikian, organisasi atau perusahaan dapat fokus ke penggalian potensi dan pencapaian tujuan dengan lebih baik.
Tertarik dengan artikel atau konten-konten kami yang lainnya? Kunjungi media sosial kami (instagram, tiktok, youtube) dan temukan informasi yang dapat memberikan solusi terbaik bagi bisnis Anda!